top of page
Search
  • Writer's picturekotakbekalid

Pasar Sasen: Pahlawan bagi Perintis Usaha


Pedagang kerajinan dari karung goni di Pasar Sasen, Minggu (2/6). Sumber: dokpri (Jo)

Di siang hari nan terik, dua wartawan Kotak Bekal sampai di lokasi Pasar Sasen. Hari Minggu, 2 Juni 2019 di Galengan Coffee and Resto Pasar Sasen digelar. Galengan Coffee and Resto merupakan sebuah cafe di tengah lahan persawahan di Condongcatur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Pasar Sasen mulai hadir di tengah-tengah masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta sejak lima tahun yang lalu yaitu tahun 2014. Pasar Sasen didirikan oleh sepasang suami istri. Sang suami bernama Bimo, sedangkan sang istri bernama Imel. Pasar Sasen merupakan gagasan mereka untuk memberi wadah bagi pengusaha-pengusaha kecil yang masih belum berani menjajakan produknya di pasar yang lebih besar.



Bimo (tengah) sedang bermain musik di Pasar Sasen

“Dulu kita bikin Pasar Sasen supaya temen-temen kita yang masih merintis usaha itu punya lahan untuk jualan. Mereka itu masih belum berani dagang di tempat yang besar. Nah, dari situ kita bikin Pasar Sasen, istilahnya utnuk membagun rasa percaya diri pengusaha kecil,” ujar Bimo siang itu.


Pedagang-pedagang yang ada di Pasar Sasen harus memenuhi syarat tertentu. Syaratnya hanya satu. Produk dagangan di Pasar Sasen harus merupakan buatan dari pedagang itu sendiri.


“Ya, yang penting itu barang dagangan mereka sendiri. Barang dagangannya harus buatan mereka sendiri,” jawab Imel ketika ditanyai tentang produk dagangan di Pasar Sasen.


Nama Sasen diambil dari istilah Bahasa Jawa. Sasen diambil dari kata sasi. Sasi memiliki arti bulan. Artinya, Pasar Sasen merupakan pasar yang diadakan sebulan sekali. Pasar Sasen memang diadakan sekali di setiap bulannya, tepatnya pada Hari Minggu di minggu pertama bulan itu.


Wrokshop Kerajinan Gelang di Pasar Sasen

Pasar Sasen tidak hanya sebagai tempat berdagang saja. Pasar Sasen juga menjadi tempat tempat berkumpul dan bergaul para pedagang dan pengunjungnya. Di dalam Pasar Sasen terdapat workshop, live music, bermain musik bersama, makan bersama, dan nonton bersama. Pasar Sasen menyediakan hal-hal tersebut dengan diselimuti suasana kesederhanaan.


“Semoga Pasar Sasen tetap sederhana. Itu aja. Walau nanti sudah banyak pengunjung, banyak pedagang, kita tetep bisa pertahankan kesederhanaan kayak gini ini,” begitu harapan Imel bagi Pasar Sasen.



Penulis: Reysabel Ruviana

273 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page