top of page
Search
  • Writer's picturekotakbekalid

Bayu Widhi Nugroho: Bertani itu Mudah

Updated: Jun 14, 2019


Ilustrasi Hidroponik

Bayu Widhi Nugroho merupakan petani hidroponik yang muda dan sukses. Ia juga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Setelah berkuliah di Departemen Fisika FMIPA Universitas Gajah Mada, Bayu bekerja di PT Gameloft Indonesia sebagai game developer. Hingga akhirnya dia memutuskan berwirausaha dalam kancah persaingan bisnis clothing di Yogyakarta dan kini menjadi pendiri Hidroponikpedia.


Hidroponikpedia


Hidroponikpedia adalah usaha bisnis yang dirintis Bayu sejak 2012. Istrinya merupakan orang yang pertama kali mengenalkan hidroponik kepada Bayu. Memiliki hobi bercocok tanam salah satunya dengan sistem hidroponik. Suatu hari dia diminta oleh istrinya untuk membelikan alat, bahan, dan pupuk hidroponik. Hampir seluruh toko pertanian di Yogyakarta disambanginya namun tidak membuahkan hasil. Dari sini lah tercetus ide untuk menjual peralatan hidroponik di Yogyakarta.


Saat memulai bisnisnya, orang tua Bayu mengaku heran dengan bisnis yang dijalankan anaknya. Wajar saja, karena di Desa bertani lebih umum dilakukan ke sawah. Sehingga menanam dengan cara hidroponik masih merupakan hal yang langka. Bayu yakin bahwa hidroponik mampu hadir di pasar tanpa mengganggu hasil pertanian secara konvensional. Karena salah satu prinsip bertanam secara hidroponik adalah menggunakan lahan yang tidak terpakai. Bukan mengganti pertanian konvensional dengan sistem hidroponik.


Sembari menjalankan usaha penjualan alat hidroponik dan sayuran, Bayu mempelajari bagaimana cara menanam dengan sistem hidroponik. Kemudian ia mendirikan green house hidroponik tepat di seberang toko peralatan hidroponiknya di Jabung, Pandowoharjo, Sleman. Kebun hidroponik tak kalah penting dengan toko

peralatannya dalam menjalankan bisnisnya.


“Berkebun perlu alat, terus toko itu juga harus ada percontohannya. Supaya orang kalau datang ke toko ada contohnya. Supaya tahu apa yang harus dibeli,” kata Bayu.

Hidroponikpedia juga mengadakan pelatihan hidroponik.


Pelatihan hidroponik yang diadakannya melingkup tiga cakupan, Pelatihan dasar, Pelatihan Skala Industri, dan Pelatihan Nutrisi. Pelatihan juga merupakan tahap strategis yang saling berkaitan dengan toko dan kebun dalam Hidroponikpedia.


Pelatihan berfungsi sebagai edukasi pasar yang memungkinkan orang untuk memahami hidroponik lebih jauh. Sektor ini sangat penting bagi Bayu karena pelatihan menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan bisnisnya.


“Kalau pun nantinya dia engga menanam hidroponik, setidaknya dia tahu sayuran hidroponik itu seperti apa. Jadi lebih gampang untuk jual sayurnya karena semua orang sudah tahu,” jelas Bayu.


Selain melakukan acara pelatihan secara tatap muka, Hidroponikpedia juga menyediakan pelatihan secara digital. Pada website-nya, hidroponikpedia mengunggah artikel-artikel seputar hidroponik juga tutorial menanam hidroponik.


Melalui channel YouTube-nya juga dapat dilihat berbagai tips dan trik menanam hidroponik dari tahap penyemaian hingga panen. Selain itu hidroponikpedia juga terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan seputar melalui media sosial dan situsnya.


Potensi Hidroponik


Bayu melihat sayuran hidroponik akan menjadi tren yang terus menerus meningkat. Semakin banyak orang yang mengetahui tentang sayuran hidroponik, maka akan bertambah pula kecenderungan pasar untuk memilih sayuran hidroponik. Banyaknya sisi positif sayuran hidroponik dibandingkan sayuran konvensional adalah alasan pasar akan lebih memilih sayuran hidroponik.


Hal utama yang dibutuhkan pasar adalah keberlanjutan panen. Panen harus dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pasar, bukan panen sekaligus dalam jumlah besar. Untuk memenuhi kebutuhan sayuran segar, panen harus dilakukan secara konstan. Dengan sistem hidroponik penjadwalan panen akan lebih mudah dilakukan, karena penanamannya dilakukan di dalam rumah kaca.


Kayak sekarang kan lagi musim hujan nih. Selada itu hampir gak ada kalau konvensional. Gagal panenlah, kehujanan atau sebagainya. Di sini menangnya hidroponik. Bisa tetep panen meskipun hujan terus,” terang Bayu.


Selain itu, Bayu menemukan hal menarik dari statistik pengunjung channel youtube, website dan media sosial Hidroponikpedia. Laki-laki berusia 25-35 tahun mendominasi statistik pengunjung teras online Hidroponikpedia. Menurut Bayu, berhidroponik tidak memerlukan latar belakang pendidikan pertanian. Sama seperti dirinya, kaum muda dapat mempelajari hidroponik dengan cepat karena memang cukup mudah.


“Sudah banyak sekali tutorialnya. Jadi, kalau temen-temen mau nyoba bisa dilihat dan langsung praktekin aja,” pungkas Bayu.



Penulis: Jonathan Festly

Editor: Reysabel Ruviana

418 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page